PROPOSISI DAN OPOSISI
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah swt dan segala kebesaran-Nya, alhamdulillah tugas makalah ini dapat terselesaikan, dengan segala rahmat dan karunia-Nya pula kami sampai saat ini masih dalam lindungan-Nya dan masih mertasakan rahmat dan pertolonhgan dari-Nya.
Tak lupa pula kami haturkan shalawat serta salam keharibaan junjungan kita yakni Nabi kita Muhammad saw yang telah bersusah payah dengan segenap kemampuannya untuk menyelamatkan umat manusia dari alam kejahiliahan menuju alam keislaman yang alhamdulillah seperti yang dapat kita rasakan pada saat ini.
Kami selaku pemakalah mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing yang senantiasa dengan tulus dan sabar membimbing kami dalam proses menuntut ilmu agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
Kami juga ingin mengucapkan banyak trimakasih kepada segenap kawan- kawan yang telah memberi semangat dan memotivasi kami hingga tertuang pemikiran-pemikiran yang tak pernah kami duaga-duga sebelumnya.
Kami juga sangat menghaarapkan kritik dan saran dalam penyusunan, tata bahasa dan teknik penulisan dalam makalah ini karna kami juga dalam proses belajar dan kami harap dapat dimaklumi.
Jakarta: 1 November 2007
PENDAHULUAN
Telah kita ketahui, logika atau mantiq mempelajari cara bernalar yang benar dan kita tidak bisa melaksanakannya tanpa memiliki dahulu pengetahuan yang menjadi premisinya.
Bila kita bandingkan dengan sebuah bangunan , premis itu adalah batu , pasir dan semennya. Sedang proses penalaran itu dapat kita samakan dengan bagan arsitekturnya. Dengan semen, batu dan pasir serta arsitektur yang baik akan dihasilkan bangunan yang indah dan kokoh, dengan premis yang dapat dipertanggung jawabkan dan melalui proses penalaran yang sah akan dihasilkan kesimpulan yang benar.
Demikianlah gambaran mengenai ilmu logika atau mantiq, oleh karna itulah ilmu ini sangat penting untuk dipelajari sebab ilmu ini berperan pentingan dalam mengasah otak agar dapat menghasilkan penalaran-penalaran yang benar dan bermanfaat.
Dalam mempelajari ilmu ini kita pasti akan menemukan sub bahasan mengenai proposisi dan oposisi, disini kami akan mencoba sedikit mengulas mengenai pembahasan tersebut mulai dari pengertian, jenis-jesis dan bentuk-bentuknya.
Sedikit kami akan mencoba untuk memberi gambaran mengenai proposisi dan oposisi. Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya. Proposisi sering juga disebut dengan keterangan. Proposisi merupakan bentuk terkecil dari pemikiran yang mengandung maksud sempurna.
Sedangkan oposisi adalah dimana pembahasannya menitik beratkan pada enam macam hubungan logika. Untuk lebih terperinci dan lebih memahami secara mendalam mengenai pembahasan ini silahkan dibaca pada pembahasannya.
A. Proposisi
Yang dimaksud dengan proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya. Proposisi sering juga disebut dengan keterangan. Proposisi merupakan bentuk terkecil dari pemikiran yang mengandung maksud sempurna.
Suatu proposisi mempunyai tiga bagian yaitu subjek (S), predikat (P) dan satu bagian lagi yang yang merupakan suatu tanda yang menyatakan hubunngan diantara subjek dan predikat, inidisebut dengan kopula (K).
Contoh:
Manusia adalah moral
S K P
Susunan kata yang tidak dapat dinilai betul salahnya tidaklah dikatakan sebagai proposisi. Berikut ini adalah bentuk susunan kata yang tidak dapat dijadikan sebagai proposisi:
1. Ungkapan yang mengandung keinginan, seperti: semoga Tuhan selslu melindungimu.
2. Bentuk perintah, seperti: ambilah buku itu.
3. Bentuk larangan, seperti: janganlah kamu bergadang sampai pagi.
4. Permohonan, seperti: ya Allah berilah aku ilmu yang bermanfaat.
Jenis-jenis proposisi
a. Dilihat dari bentuknya, proposisi dibagi menjadi dua:
1.Proposisi tunggal adalah proposisi yang hanya mengandung satu pernyataan.
Contoh: Kuda adalah hewan
2.Proposisi majemuk adalah proposisi yang disusun lebih dari satu pernyataan.
Contoh: M.Yamin adalah seorang ahli hukum dan sastrawan kenamaan
b. Dilihat dari sumbernya, proposisi dibagi menjadi dua:
1.Proposisi analitik, adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang sudah terkandung pada subjeknya.
Contoh: Ayah adalah orang laki-laki
2.Proposisi sintetik, adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang bukan menjadi keharusan bagi subjeknya.
Contoh: Papaya ini manis
Gadis itu gendut
c. Dilihat dari kualitasnya, proposisi dibagi menjadi dua:
1.Proposisi afirmatif, adalah proposisi yang kopulanya selalu bersifat membenarkan adanya persesuaian hubungan subjek dan predikatnya.
Contih: Manusia adalah moral
Sebagian manusia adalah bijaksana
2.Proposisi negative, adalah proposisi yang kopulanya menyatakan bahwa antara subjek dan predikatnya tidak ada hubungan sama sekali.
Contoh: Semua gajah bukanlah semut
d. Dilihat dari hubungannya, proposisi dibagi menjadi dua:
1.Proposisi kategori adalah proposisi yang mengandung pernyataan tanpa syarat.
Contoh: Sebagian buah-buahan tidak manis rasanya
2.Proposisi kondisional adalah proposisi yang bagian-bagiannya terkandung kepada bagian yang lain.
Contoh: Jika ia dating saya pergi
B. Oposisi
Untuk membahas masalah pertentangnan (oposisi). Maka terlebih dahulu perlu kita ketahui macam-macam hubungan logika berikut hukum-hukumnya.
Ada enam macam hubungan logika:
1. Hubungan independent (tak beraturan): Dua pernyataan mempunyai hubungan independent manakala keduanya menampilkan permasalahan yang sama sekali terpisah.
Contoh:
Kuda sumbawa kuat-kuat
Pohon asam berakar tunggang
Semua kelinci adalah lemah
Semua kelinci pemakan daun-daunan
Bahasa arab adalah sukar
Logika adalah sukar
2. Hubungan ekuivalen (persamaan): Dua pernyataan mempunyai hubungan ekuivalen manakala keduanya mempunyai hubungan yang sama.
Contoh:
Semua besi adalah logam
Sebagian logam adalah besi
Sebagian cendikiawan menjadi mentri
Sebagian cendikiawan bukan tak menjadi mentri
3. Hubungan kontradiktori (pertentangan): Dua pernyataan mempunyai hubungan kontradiktori manakala keduanya terdiri dari term subjek dan predikat yang sama tetapi berbeda dalam kualitas maupun kuantitas. Pertentangan ini hanya mempunyai satu ciri, jika salah satu diantaranya benar, malka yang lainnya palsu.
Contoh:
Semua yang sukses rajin
Sebagian yang sukses tidak rajin
4. Hubungan kontrari (perlawanan): Dua pernyataan mempunyai hibungan kontrari manakala term subjek dan predikat kedua pernyataan itu sama, kuantitasnya sama-sama universal tetapi berbeda dalam kualitas.
Contoh:
Semua harimau tidak pemarah
Semua harimau pemaraah
5. Hubungan sub-kontrari (setengah perlawanan): Dua pernyataan mempunyai hubungan sub-kontrari manakala term subjek dan predikat itu sama, kualitasnya sama-sama pertikular berbeda dalam kualitas.
Contoh:
Sebagian pedagang kikir
Sebagian pedagang tidak kikir
Sebagian mahasiswa tidak malas
Sebagian mahasiswa malas
Hubungan sub-kontrari mempunyai tabiat: salah satu pernyataan harus benar dan bisa benar kedua-duanya.
6. Hubungan implikasi (mencakup): Dua pernyataan mempunyai implikasi manakala term subjek dan predikat pernyataan itu sama, sama-sama dalam kualitas tetapi berbeda dalam kuantitas.
Contoh:
Semua mahasiswa kelas C rajin
Sebagian mahasiswa kelas C rajin
Hubungan implikasin mempunyai sifat, bisa benar keduanya, salah keduanya a tau satu benar dan satu salah.
Kamis, 28 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar